Pengambilan Keputusan berbasis nilai - nilai kebajikan sebagai pemimpin
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai - Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
Oleh : Fransisca Nining Mariana, S.Pd
CGP Angkatan 10 - Kab Kotawaringin Barat
SMK Negeri 3 Pangkalan Bun
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kidsto countisfine butteaching themwhatcountsis best) Bob Talber
Saya sependapat dengan pernyataan diats terkait dengan proses pembelajaran yang saya pelajari saat ini, mengajarkan mereka apa yang berharga / utama adalah hal yang terbaik, ini bisa lebih tepanya diartikan bahwasannya kita sebagai guru yang adalah teladan hendaknya dapat mengajarkan nilai - nilai kebajikan yang nantinya akan sangat berguna bagi kehidupannya kelak khususnya dalam hal bermasyarakat nanti, belajar berhitung juga penting karena berkaitan dengan setiap kegiatan yang akan dijalani oleh murid kita nanti namun mengajarkan adab dan nilai - nilai kebajikan menjadi hal utama
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Dalam menghadapi situasi dimana kita harus mengambil keputusan , nilai dan prinsip yang kita anut memiliki peranan yang sangat penting maksudnya dengan kita berpegang teguh pada nilai dan prinsip yang kita yakini dan bahwa itu adalah benar menurut kita sebaiknya kita dapat terus mempertahankannya kalaupun nanti ternyata apa yang kita putuskan tidak dapat diterima banyak orang namun kita menyakini bahwa keputusan yang kita ambil adalah yang terbaik untuk semua kita harus tetap menjalankannya, dalam setiap pengambilan keputusan tentu kita tidak dapat memuaskan banyak pihak tentu ada yang pro dan kontra.
Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Dalam kegiatan pembelajaran yang saya ampu saya akan berusaha untuk dapat menerapkan apa yang saya pelajari dalam modul ini ketika saya harus mengambil keputusan , saya akan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan agar keputusan yang saya ambil dapat berpihak pada murid
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Memahami kalimat tersebut, maka pendidikan merupakan suatu proses menuntun siswa dengan penguatan karakter , norma-norma sehingga akan menjadi generasi yang memiliki nilai moral, kebajikan dan kebenaran untuk menjalankan kehidupannya. melalui pendidikan kita menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat, bijak,memiliki etika yang baik dan dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai - nilai kebajikan
Kesimpulan pembelajaran 3.1
- Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pratap Triloka yang digagas Ki Hadjar Dewantara terkenal dengan semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho (di depan memberikan teladan) Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberikan semangat) Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan . Sebagai seorang guru, hendaknya kita menyadari bahwa murid membawa kodratnya masing-masing. Tugas guru adalah menuntun murid sesuai kodratnya dalam mencapai kemerdekaan dan kebahagiaan. Dalam hal ini guru dituntut mampu membuat keputusan yang berpihak kepada murid, bertanggung jawab, sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal. Oleh sebab itu guru hendaknya mampu menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan.
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsipprinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sebagai pendidik adalah nilai-nilai kebajikan universal, diantaranya kejujuran, disiplin, gotong-royong, peduli, dan lainnya. Nilai tersebut adalah nilai yang berharga dalam hidup dan berpengaruh terhadap pembentukan karakter serta perilaku. Nilai tersebut juga memandu kita dalam proses pengambilan keputusan Sebagai seorang guru, hendaknya kita memegang nilai-nilai kebajikan sebagai pedoman, diantaranya mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Agar dapat membuat keputusan dengan tepat, guru hendaknya berpegang pada nilai, prinsip, pendekatan, langkah yang tepat agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik dari sekian alternatifalternatif keputusan serta memiliki resiko yang paling kecil bagi orang lain (murid). Untuk membuat keputusan dari suatu permasalahan dilema etika diperlukan kesamaan visi, nilai-nilai yang dipegang oleh sekolah, sehingga memperjelas acuan dalam suatu pengambilan keputusan
- Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?
Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping maupun fasilitator membantu saya dalam berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut telah berpihak kepada siswa, mengutamakan nilai-nilai kebijakan universal, bermanfaat untuk orang lain, dan apakah keputusan dapat dipertanggungjawabkan Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya. Pengambilan keputusan tersebut telah efektif, dan tidak ada lagi pertanyaan. Dari sini kita belajar bagaimana mengambil suatu keputusan yang tepat itu harus dilakukan. Melalui proses coaching, dapat dilakukan suatu proses pengambilan keputusan yang tepat dan menciptakan lingkungan yang kondusif, dan nyaman bagi proses belajar murid. Proses coaching membantu guru dalam memaksimalkan potensi yang ada untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Proses coaching membantu guru untuk mengidentifikasi permasalahan dilema etika serta menghasilkan keputusan yang tepat dan berpihak kepada murid
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi sosial emosional. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola kompetensi sosial emosional akan berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Agar keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan kompetensi sosial emosional diantaranya kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi Diharapkan seorang guru dalam proses pengambilan keputusan dilakukan dengan kesadaran penuh (mindfulness). Guru menyadari akan adanya berbagai alternatif pilihan keputusan dan resiko dari setiap pilihan yang diambil. Mengambil sebuah keputusan memerlukan suatu keberanian, terutama menyangkut tanggung jawab terhadap dampak yang akan terjadi pada orang lain. Keputusan hendaknya tetap berpihak kepada murid
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Guru sebagai pendidik hendaknya mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika atau bujukan moral. Dengan berpegang pada nilainilai kebajikan universal dan keberpihakan kepada murid, diharapkan guru dapat menuntun murid agar dapat mengenali potensi dan mampu mengambil keputusan untuk memecahkan masalah dengan cara yang tepat
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Guru hendaknya mengenali masalah yang terjadi termasuk dilema etika atau bujukan moral. Jika permasalahan termasuk dilema etika, maka guru hendaknya mampu menganalisis masalah dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan. Keputusan yang diambil hendaknya dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif
- Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini?
Tantangan yang dihadapi dalam penyelesaian masalah dilema etika adalah adanya perbedaan kepentingan, masukan yang melemahkan. Hal ini kemungkinan karena kurangnya pemahaman akan adanya 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan dalam menyelesaian suatu masalah
Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? Iya, terdapat perubahan. Perubahan paradigma di lingkungan dapat terjadi apabila kita juga berubah dengan lingkaran pengaruh di dalamnya
- Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Dengan penjelasan materi di modul 3.1 ini saya menjadi terbantu agar dapat mengambil keputusan dengan tepat. Yaitu dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang berpihak kepada murid. Karena pada hakikatnya pembelajaran bertujuan untuk memberikan kebahagian dan keselamatan bagi murid
Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbedabeda? Dengan menyadari akan adanya perbedaan potensi pada setiap diri murid, sebagai seorang pendidik, saya memutuskan bahwa untuk menuntun tumbuh kembang murid adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Dengan demikian murid akan merasa terlayani semua kebutuhan belajarnya dengan baik. Hal ini akan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman agar murid dapat mencapai kebagaiaan dan keselamatan
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan muridmuridnya?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru hendaknya mampu mengambil keputusan dengan memperhatikan kebutuhan belajar muridnya. Sehingga murid dapat menggali potensi ada pada dirinya dan guru memberikan layanan pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Guru yang mampu mengambil keputusan dengan tepat akan menghasilkan dampak yang baik dalam pembelajaran sehingga menciptakan well being yang berdampak pada masa depan murid
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul modul sebelumnya?
Pembelajaran dalam modul 3.1 berkaitan erat dengan modul-modul sebelumnya. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, seorang guru haruslah mampu melihat, memahami, dan mengakomodir adanya perbedaan kebutuhan belajar murid-muridnya serta mampu mengelola kemampuan sosial emosinya agar dapat menghasilkan keputusan yang tepat . Proses coaching akan membantu seorang pemimpin pembelajaran untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat dengan mengajukan pertanyan-pertanyaan yang mampu menggali potensi agar dapat memprediksi hasil dan menentukan alternatif pilihan dalam sebuah pengambilan keputusan Proses coaching dapat membantu murid dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Selain itu coaching dapat dilaksanakan kepada rekan sejawat maupun komunitas dalam memecahkan suatu permasalahan. Diperlukan juga kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dalam proses suatu pengambilan keputusan
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Setelah mempelajari modul 3.1 ini, saya mampu membedakan permasalahan yang terkait dengan dilema etika atau bujukan moral. Dalam dilema etika merupakan situasi terjadinya persinggungan antara benar lawan benar, sedangkan dalam bujukan moral terjadi persinggungan antara benar lawan salah. Dalam pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah dilema etika perlu penerapan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan
Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Hal di luar dugaan setelah mempelajari materi di modul 3.1 ini adalah, bahwa permasalahan yang selama ini saya hadapi di lingkungan sekolah ternyata merupakan contoh-contoh kasus dilema etika. Dimana sebelumnya saya belum dapat mengkategorikan masalah tersebut sebagai dilema etika atau bujukan moral. Setelah saya mempelajari modul, saya menyadari bahwa dalam mengambil suatu keputusan perlu mendasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan
- . Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema?
Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Ya, pernah. Sebelum mempelajari modul 3.1 ini saya mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah saya hanya mengambil dari sudut pandang saya saja., tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi terlalu jauh. Setelah mempelajari modul ini, ada hal yang berubah dalam proses pengambilan keputusan terkait permasalahan dilema etika atau bujukan moral dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan
- Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak setelah mempelajari modul ini, terkait dengan perubahan dalam cara pengambilan keputusan adalah saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi suatu permasalahan, berusaha lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan. Agar keputusan mengutamakan keberpihakan kepada siswa, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab atas konsekuensi dampak akan keputusan yang diambil
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Modul 3.1 ini sangat penting untuk dipelajari. Sebagai individu yang tentunya tak luput dari permasalahan, proses pengambilan keputusan yang benar dan tepat perlu dilakukan agar dapat menghasilkan keputusan yang bijaksana. Sebagai pemimpin juga akan selalu dihadapkan pada permasalahan dengan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Diperlukan keterampilan dan keberanian dalam menentukan salah satu keputusan tepat dan terbaik untuk semua pihak
Keterkaitan modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin dengan modul lainnya:
Keterkaitan dengan modul 1.1. Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin harus sesuai dengan salah satu filosofi Ki Hadjar Dewantara, yakni Pratap Triloka: ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani
Keterkaitan dengan modul 1.2 Modul 3.1. tentang pengambilan keputusan akan sangat mendukung nilai dan peran guru dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran yang berpihak kepada siswa.
Keterkaitan dengan modul 1.3. Modul 3.1. sangat mendukung kemampuan guru dalam mengambil keputusan terkait pembuatan visi yang akan mendukung terwujudnya siswa dengan karakter yang sesuai profil pelajar Pancasila
Keterkaitan dengan modul 1.4. Saat mengambil keputusan, seorang pemimpin harus memperhatikan atau menghadirkan budaya positif dalam proses dan hasil akhir keputusannya.
Keterkaitan dengan modul 2.1. Seorang guru harus bisa mengambil keputusan yang terbaik dalam menyusun pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Salah satunya adalah saat memutuskan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
Keterkaitan dengan modul 2.2. Saat mengambil keputusan, seorang pemimpin harus dalam kesadaran penuh, seperti yang sudah dipelajari dalam modul 2. 2
Keterkaitan dengan modul 2.3. Modul 2.3. membahas topik tentang coaching. Teknik coaching bisa digunakan seorang pemimpin dalam membuat sebuah keputusan
Tambahan: Konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
- Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
- Empat paradigma pengambilan keputusan Individu lawan kelompok (individual vs ommunity) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term ).
- Tiga prinsip pengambilan keputusan : 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 2.Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 3.Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
- Sembilan langkah pengambilan keputusan : 1.Mengenali nilai yang bertentangan. 2. Menentukan pihak yang terlibat 3.Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi 4. Pengujian benar atau salah 5. Pengujian paradigma benar lawan benar 6.Melakukan prinsip resolusi 7.Investigasi opsi trilema 8.Buat keputusan 9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Catatan: sebelumnya saya belum mengetahui bahwa dalam pengambilan keputusan memiliki rangkaian langkah untuk pengujian, istilah-istilah dalam pengambilan keputusan, seperti dilema etika, uji publikasi, uji panutan, dan lain-lain. Selain itu, dampak dari keputusan adalah hal besar yang harus diminimalisir kerugiannya melalui komunikasi dengan orang lain terlibat.
Demikian pemahaman saya pada modul 3.1 dan kaitannya dengan modul - modul sebelumnya, terimakasih sudah membaca semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat bagi semua
salam dan bahagia
Tergerak, Bergerak dan Menggerakan
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
- Apa Itu Pemanasan Global
- Keuntungan dan Manfaat menggunakan e-Learning bagi Guru dan Siswa
- Tujuan & Manfaat Website bagi Sekolah
- Cara Belajar Efektif
Kembali ke Atas